Segmentasi Pasar
a.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi
pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar
(segmen pasar) yang bersifat homogen. Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah
kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan
kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran terpisah.
Menurut Philip Kotler ( 1997 : 36 ) Kepuasan konsumen
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.
Basis segmentasi pasar bagi produk perusahaan satu
dengan yang lain belum tentu sama. Basis segmentasi untuk pasar konsumen yang
paling umum dapat digunakan adalah aspek
geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
·
Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaan dsb.)
adalah pasar dapat dibedakan menurut batas-batas wilayah atau daerah. Misalnya
pasar daerah barat dan pasar daerah timur.
·
Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan,
pendididkan, pekerjaan, dsb.) yaitu pasar dapat dibedakan menurut perbedaan
misalnya usia. Perilaku pasar kanak-kanak akan berbeda dengan pasar dewasa.
·
Psikografis (sikap, motivasi, persepsi, dsb.)
yaitu pasar dapat dibedakan menurut perbedaan misalnya sikap konsumen terhadap
produk tertentu.
·
Perilaku (membeli, mengkonsumsii, dsb.) yaitu
kebiasaan yang lebih seragam.
b.
Segmentasi dan Profitabilitas adalah Perusahaan
secara teratur ingin mengetahui profitabilitas segmen bisnis. Segmen ini dapat
berupa sebuah produk, divisi, wilayah penjualan, atau kelompok pelanggan.
Menentukan laba dari subdivisi tertentu dalam perusahaan lebih sulit daripada
menentukan laba keseluruhan karena perlunya biaya-biaya yang dialokasikan ke
subdivisi tersebut. Tidak mudah menelusuri biaya yang akurat untuk tiap segmen.
Tapi, pentingnya laba segmental ini bagi keputusan manajemen dapat membuat
latihan-latihan ini menjadi berharga.
c.
Persaingan yang ketat saat ini memaksa
perusahaan untuk menggunakan strategi-strategi pemasaran yang benar-benar
tepat, guna tercapainya tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan ataupun
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tujuan kegiatan pemasaran di sini
adalah untuk mempengaruhi konsumen agar bersedia membeli barang atau jasa
perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Karena itu perusahaan harus dapat
memahami perilaku konsumen tersebut serta mengetahui strategi-strategi
pemasaran yang harus dilakukan, agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Definisi strategi
pemasaran menurut Kotler (2000: 108), “Marketing Strategy is the basic approach
that the business units use to achieve its objective and consist of proceed
decicions of target market, marketing positioning, marketing mix, and marketing
expenditure levels.” Dapat diartikan bahwa strategi pemasaran adalah pendekatan
pokok yang digunakan oleh unit bisnis di dalam mencapai sasaran yang di
dalamnya tercantum keputusan-keputusan mengenai target pasar, penempatan
produk, bauran pemasaran, serta tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Jadi
untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan strategi-strategi pemasaran yang
bermanfaat untuk memonitor apa yang dikerjakan dan yang sedang terjadi di dalam
perusahaan serta mengantisipasi masalah dan kesempatan di masa yang akan datang
pada suatu kondisi lingkungan perusahaan yang berubah dengan cepat.
Contoh Perusahaan
Kode : TCID
Alamat Kantor : Jl.Yos Sudarso Jakarta By Pass
Alamat Email : corporatesecretary@mandom.co.id
No. Telepon : 021-651-00-61
Faks : 021 - 651-0069
NPWP : 01.000.614.4-092.000
NPKP : -
Situs : www.mandom.co.id
Tanggal IPO : 23-Sep-1993
Papan : Utama
Bidang Usaha Utama : Industri Kosmetika
Sektor : CONSUMER GOODS INDUSTRY
Sub Sektor : COSMETICS AND HOUSEHOLD
Biro Administrasi Efek : PT Sirca Datapro Perdana
PT Mandom Indonesia Tbk berdiri sebagai perusahaan joint venture
antara Mandom Corporation, Jepang dan PT The City Factory. Perseroan berdiri
dengan nama PT Tancho Indonesia dan pada tahun 2001 berganti menjadi PT Mandom
Indonesia Tbk.
Kegiatan produksi komersial Perseroan dimulai pada tahun 1971
dimana pada awalnya Perseroan menghasilkan produk perawatan rambut, kemudian
berkembang dengan memproduksi produk wangi-wangian dan kosmetik. Perseroan
mempunyai dua lokasi pabrik yaitu pabrik Sunter yang khusus memproduksi seluruh
produk kosmetik Perseroan sementara pabrik Cibitung berfungsi untuk memproduksi
kemasan plastik dan juga sebagai pusat logistik. Kemasan plastik dikirim dari
Cibitung ke Sunter untuk diisi kemudian barang jadi dikirim kembali ke Cibitung
dan didistribusikan melalui pusat logistik.
Merek utama Perseroan antara lain Gatsby, Pixy, dan Pucelle.
Selain itu, Perseroan juga memproduksi berbagai macam produk lain dengan merek
Tancho, Mandom, Spalding, Lovillea, Miratone, dan juga beberapa merek yang
khusus diproduksi untuk ekspor.
Perseroan telah menyelesaikan tahap pertama dari Rencana Manajemen
Jangka Menengah 3-Tahun (MID-1) selama periode tahun 2005-2007 dan menutupnya
dengan pencapaian penjualan sebesar Rp1 triliun. Sejak tahun 2008 Perseroan
memulai Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun tahap kedua (MID-2) sampai
dengan tahun 2010. Pada MID-2, Perseroan menetapkan tema "Meningkatkan
kecepatan pertumbuhan dan menargetkan menjadi produsen kosmetik
terdiversifikasi" dengan "kosmetika wanita" dan "bisnis
ekspor" sebagai kategori penting yang akan menjadi fokus untuk dibina.
Periode Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun tahap ketiga (MID-3)
berlangsung selama tahun 2011-2013 dimana Perseroan mengusung visi "Menuju
Asia Global Company yang berbasis di Indonesia". Pada akhir periode MID-3,
penjualan Perseroan ditargetkan mencapai Rp2 triliun.
Sumber:
(Budiarto, Teguh (1993). Dasar pemasaran. Jakarta : penerbit
Gunadarma)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar