Pengertian Penalaran Ilmiah
Ciri
penalaran sebagai kegiatan berpikir adalah logika, kegiatan berpikir dengan
pola tertentu dan analitik. Kemampuan penalaran merupakan kelebihan yang
dimiliki manusia dibandingkan dengan binatang, padahal keduanya sama mempunyai
otak. Dalam rangka bertahan hidup, apabila terjadi sebuah kegagalan maka akan
mencari solusi untuk berhasil. Bahkan setelah menemukan solusi, mereka biasanya
memiliki keinginan untuk melakukan inovasi agar mendapat hasil yang lebih baik.
Penalarn ini biasa disebut penalaran ilmiah yang digunakan untuk meningkatkan
mutu ilmu dan / atau teknologi. Dalam rangka meningkatkan mutu, dibutuhkan
beberapa saran, yakni :
Bahasa
ilmiah, yaitu kalimat berita yang merupakan suatu pernyataan atau
pendapat-pendapat.
Bahasa
logika dan matematika, dua pengetahuan ini saling berhubungan erat, keduanya
sebagai sarana berpikir deduktif. Baik logika maupun matematika lebih
mementingkan bentuk logis setiap pertanyaan dan mempunyai sifat yang jelas.
Logika
dan statistika, kedua hal ini mempunyai peranan penting dalam berpikir induktif
untuk konsep yang berlaku umum.
Penalaran
dalam suatu karangan ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut
adalah :
a.
Aspek keterkaitan
Aspek
keterkaitan adalah hubungan antarbagian yang satu dengan yang lain dalam suatu
karangan. Artinya, bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu
sama lain. Pada pendahuluan misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan
masalah – tujuan – dan manfaat harus berkaitan. Rumusan masalah juga harus
berkaitan dengan bagian landasan teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan
harus berkaitan juga dengan kesimpulan
b.
Aspek urutan
Aspek
urutan adalah pola urutan tentang sesuatu yang harus didahulukan/ditampilkan
kemudian (dari hal yang paling mendasar ke hal yang bersifat pengembangan).
Suatu karangan ilmiah harus mengikuti urutan pola pikir tertentu.Pada bagian
Pendahuluan, dipaparkan dasar-dasar berpikir secara umum. Landasan teori
merupakan paparan kerangka analisis yang akan dipakai untuk membahas. Baru
setelah itu persoalan dibahas secara detail dan lengkap. Di akhir pembahasan
disajikan kesimpulan atas pembahasan sekaligus sebagai penutup karangan ilmiah
c.
Aspek argumentasi
Yaitu
bagaimana hubungan bagian yang menyatakan fakta, analisis terhadap fakta,
pembuktian suatu pernyataan, dan kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan.
Hampir sebagian besar isi karangan ilmiah menyajikan argumen-argumen mengapa
masalah tersebut perlu dibahas (pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan
dalamanalisis harus memuat argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d.
Aspek teknik penyusunan
Yaitu
bagaimana pola penyusunan yang dipakai, apakah digunakan secara konsisten.
Karangan ilmiah harus disusun dengan pola penyusunan tertentu, dan teknik ini
bersifat baku dan universal.
e.
Aspek bahasa
Karangan
ilmiah disusun dengan bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan bahasa
yang tidak tepat justru akan mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra
lebih-lebih untuk karangan ilmiah akademis.
Beberapa
ciri bahasa ilmiah: kalimat pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri
(saya, kami, kita) susunan kalimat efektif/hindari kalimat-kalimat dengan
klausa-klausa yang panjang.
Pengertian Penulisan ilmiah
Penulisan
ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Penulisan ilmiah juga
merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan atau informasi yang
berasal dari data primer dan / atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan dan
sasaran tertentu. Informasi yang berasal dari data primer yaitu didapatkan dan
dikumpulkan langsung dan belum diolah dari sumbernya seperti tes, kuisioner,
wawancara, pengamatan / observasi. Informasi tersebut dapat juga berasal dari
data sekunder yaitu telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain, seperti
melalui dokumen (laporan), hasil penalitian, jurnal, majalah maupun buku.
Pengertian
Karya Tulis
Karya
tulis mempunyai banyak ragam tergantung dari tujuan, manfaat, sumber penulisan,
dan aspek-aspek lainnya. Berdasarkan sumbernya, secara umum karya tulis dapat
diklasifikasikan menjadi dua yaitu karya fiksi (tidak ilmiah) dan non fiksi
(ilmiah). Karya fiksi merupakan karya tulis yang sumbernya semata-mata
imajinasi, fantasi, atau rekaan dari si penulis. Tujuan orang menulis fiksi
biasanya untuk menghibur atau bisa jadi untuk mengungkapkan isi hati penulis.
Karya sastra merefleksikan situasi masyarakat tertentu. Contoh dari karya tulis
jenis ini adalah karya sastra: novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.
Pengertian
Karya Ilmiah
Karya
ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan
yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh
seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan
dan ditaati oleh masyarakat keilmuan tertentu. Jenis-jenis karya ilmiah antara
lain: karangan ilmiah, laporan penelitian, makalah atau paper, artikel, dan
lain-lain.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar